Penelitian Tindak Kelas dan Profesionalisme Guru
Dalam rangka memantapkan penguasaan Penelitian Tindakan Kelas di kalangan guru-guru Bahasa Inggris SMP di Wilayah Luragung, hari Selasa, 22 Pebruari 2011, MGMP Bahasa Inggris Wilayah Luragung-Kabupaten Kuningan telah melaksanakan kegiatan pelatihan Penelitian Tindak Kelas, bertempat di SMP Negeri 1 Lebakwangi.
Pada kesempatan ini, saya diminta untuk menjadi nara sumber. Kegiatan pelatihan terbagi ke dalam dua sesi. Karena pelatihan tentang Penelitian Tindak Kelas kali ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya, maka pada sesi pertama, penyajian saya tidak lagi memfokuskan pada aspek teoritis, tetapi lebih mengedepankan aspek motivasional dan dialog tentang kesulitan-kesulitan rekan-rekan peserta dalam melaksanakan PTK, baik terkait dengan permasalahan yang diteliti, metodologi maupun penyajian laporan.
Meminjam ungkapan Prof. Muhibbin Syah pada kesempatan diskusi di Padepokan Guru Indonesia, saya katakan kepada peserta bahwa kesulitan terbesar dalam ber-PTK bukan terletak dari sisi teknis penelitian itu sendiri, melainkan lebih banyak pada aspek membangun kemauan.
Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan tentang Penelitian Tindakan Kelas dikaitkan dengan pengembangan profesionalisme guru. Bagi seorang guru, sekalipun sudah bergelar Sarjana, bahkan Doctor, belumlah cukup untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional yang sejatinya, manakala pelayanan pendidikannya belum dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya agar pelayanan pendidikan benar-benar dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta didik, sebagai costumer utama jasa guru. Dalam Penelitian Tindakan Kelas terkandung penerapan prinsip Total Quality Management yakni usaha perbaikan praktik pembelajaran secara terus-menerus berdasarkan data, dan semangat kolaboratif untuk membangun learning community. Di samping itu, Penelitian Tindakan Kelas juga dapat mengembangkan kemampuan dan budaya literer di kalangan guru, yakni mengembangkan kebiasaan membaca dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas-tugas profesionalnya, sebagai wujud dari profesionalismenya
Memasuki sesi kedua, kegiatan pelatihan menggunakan pendekatan kelompok. Pada sesi ini saya lebih menempatkan diri sebagai teman dialog dari masing-masing anggota kelompok.
Dengan dipandu lembaran kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, peserta diminta mendiskusikan tentang seputar permasalahan penelitian, penyusunan proposal dan laporan penelitian.
Ketika peserta diminta mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam praktik pembelajarannya, beberapa peserta menemukan masalah yang sama dan menurutnya penting untuk diteliti, yaitu terkait dengan lemahnya penguasaan kosa kata di kalangan siswa. Untuk itu, kepada para peserta yang menemukan masalah penguasaan kosa kata, saya meminta untuk membentuk kelompok tersendiri guna membahas upaya-upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi lemahnya penguasaan kosa kata di kalangan siswa. Hasil diskusi ini bisa dijadikan bahan Penelitian Tindakan Kelas di tempat kerjanya masing-masing.
Semoga apa yang telah saya sajikan dalam kesempatan pelatihan ini kiranya dapat dijadikan sebagai motivasi dan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi seluruh peserta.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta atas kerja kooperatif yang telah Anda tampilkan selama saya menyajikan materi, terutama kepada Ketua MGMP, Bapak Dian Nurdiawan, S.Pd., yang telah berkenan mengundang saya untuk bisa hadir dalam kegiatan pelatihan ini.
sumber :http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/02/22/pelatihan-penelitian-tindak-kelas-di-mgmp-bahasa-inggris-wilayah-luragung-kabupaten-kuningan/
No comments:
Post a Comment